Sabtu, 30 Oktober 2021

Coaching PembaTIK Level 4 Tahun 2021

Coaching? Apa sih coaching? Kenapa mesti ada coaching di kegiatan bimtek pembatik level 4? Di level pembatik sebelumnya kenapa tidak ada? Ah banyak pertanyaan yang muncul. Menurut Internasioal Coach Federation coaching adalah suatu proses membuka diri anda untuk memaksimalkan kinerja. Coaching di pembaTIK level 4 ini dimaksudkan untuk membantu peserta pembaTIK level 4 yang mengalami kendala baik untuk tugas vlog, blog atau kegiatan sosialisasi pemanfaatan fitur Rumah Belajar yang akan dilakukan.



Coaching PembaTIK level 4 untuk provinsi Bali dilaksanakan selama 4 hari yang dimulai dari tanggal 26 sampai 29 Oktober 2021 secara virtual melalui zoom meeting. Saat coaching ini, kami didampingi oleh tutor-tutor hebat dari Pusdatin yang terdiri dari Pak Wibowo Mukti, Bu Ita, Bu Eni dan Pak Hafiz Maulana. Para DRB Provinsi Bali yang terdiri dari dari Pak Komang Rika Adi Putra DRB 2017, Pak Haryantara DRB 2018, Pak Komang Budiadnya DRB Jejak Bali, Bu Eka Yanti DRB 2019 dan Pak Yokta DRB 2020.

Kegiatan coaching ini sengaja dilaksanakan pada malam hari sehingga tidak mengganggu aktivitas PTMT yang sudah mulai dilaksanakan di semua sekolah di Bali dari tanggal 4 Oktober 2021. 

Dalam kegiatan coaching kami diberikan pendalaman modul-modul yang ada di LMS dan penjelasana tugas-tugas yang harus dikerjakan. Kami juga didampingi untuk membuat RTL (Rencana Tindak Lanjut yang akan kami lakukan selama kegiatan bimtek pemabaTIK ini.

Sebelum coaching diadakan kami benar-benar merasa gelap gulita dengan tugas-tugas yang akan kami selesaikan. Tapi setelah diberikan pengarahan dan penjelasan, kami sudah bisa memikirkan hal apa yang akan kami kerjakan pertama. Pastinya dalam waktu singkat tugas-tugas yang dibebankan bisa dikerjakan dan bisa diselesaikan tepat waktu. Tak kalah pentingnya tugas di level 4 ini adalah berbagi. Berbagi hal yang kami miliki kepada teman-teman guru ataupun siswa. Karena berbagi tidak akan mengurangi apa yang kita miliki.

Berikut dokumentasi dari kegiatan coaching malam yamg telah kami ikuti








Terimakasih kepada tutor yang mendampingi kami dari awal coaching di hari selasa sampai berakhri di hari jumat. Semoga ilmu dan iformasi yang diberikan bisa kami gunakan dengan baik. Semoga kegiatan pembaTIK level 4 ini berjalan sukses. 


Perjalanan PembaTIK 2021

Hallo sahabat semua, berjumpa lagi disini ya dengan saya si penulis blog ngasal ini. Kali ini saya akan berbagi cerita pembaTIK lagi nih. Masih ingat tidak sahabat sama pembaTIK? PembaTIK bukan kegiatan membuat batik ya. PembaTIK adalah singkatan pembelajaran berbasis TIK yang merupakan program peningkatan kompetensi TIK guru dari Kemendikbud melalui Pusdatin. 


Sama seperti tahun sebelumnya, tahun 2021 Kemdikbud dalam hal ini Pusdatin menyelenggarakan kembali kegiatan pembatik yang diawali dengan pembatik level 1 literasi. Meskipun tahun lalu saya sudah sampai masuk level 4 tapi di tahun ini saya mengulang kembali semua dari awal yaitu dari level 1. Materi yang dipelajari terdiri dari 4 modul. Modul 1 membahas tentang merdeka belajar bersama rumah belajar. Modul 2 mengoperasikan perangkat TIK  (Gawai berbasis android) untuk pembelajaran. Modul 3 membahas tentang tools untuk pembelajaran kolaborasi serta modul 4 tentang pemanfaatan media sosial untuk pembelajaran. Level literasi bisa saya lalui dengan baik dan akhirnya melaju ke pembatik level 2

Di pembatik level 2 yang diselenggarakan dari tanggal 25 mei - 8 juni 2021. Tugas akhir di level implementasi selain harus menjawab tes, kami juga diwajibkan untuk membuat sebuah video pembelajaran dengan durasi waktu paling lama adalah 7 menit. Dan level 2 ini pun terlewati. Video pembelajarannya bisa dilihat disini
Di tahun ini sistem untuk masuk ke level berikutnya otomatis sesuai dengan gelombang sebelumnya. Jika di level 2 saya masuk di gelombang 13 maka di level 3 ini pun kami berada di gelombang 13. Untuk pembaTIK level 3 yang diselenggarakan dari tanggal 7 - 23 September 2021 kami diminta untuk berkreasi dalam membuat media pembelajaran interaktif interaktif dengan menggunakan aplikasi SAC (Smart App Creator). Dengan pertimbangan waktu yang singkat untuk mempelajari aplikasi baru maka saya beralih menggunakan aplikasi yang memang sudah saya kuasai sebelumnya. Dan memang aplikasi yang digunakanpun diperbolehkan untuk digunakan. Jadilah saya memakai Articulate Storyline 3 untuk membuat media pembelajaran interaktif dengan materi transformasi geometri untuk kelas 9 SMP. Teman-teman yang mau mengunduh MPI ini bisa klik disini

Dengan pengalaman membuat MPI di tahun sebelumnya akhirnya tugas level 3 saya selesaikan dalam waktu yang tidak terlalu lama. Awalnya sempat pesimis untuk bisa masuk ke level selanjutnya karena MPI yang saya buat tidak bisa diunggah di Rumah Belajar tapi nasib berkata lain. Akhirnya sampailah saya di pembaTIK level 4 ini bertemu dengan 29 teman-teman baru. Teman-teman Sahabat Rumah Belajar yang siap untuk diajak berbagi dan berkolaborasi bersama.

Terimakasih untuk semua kesempatannya yang diberikan. Hasil tidak akan menghianati usaha. Mengikuti kegiatan pembaTIK awalnya hanya untuk mendapatkan sertifikat untuk pengembangan diri yang berujung pada kenaikan pangkat ternyata menjadi suatu yang dirindukan setiap tahunnya. Meskipun tidak pernah bisa sampai puncak tapi mendapat pengalaman baru menjadi sesuatu yang sangat penting. Belajar memanfaatkan TIK dalam pembelajaran, pengalaman bertemu guru-guru hebat yang sefrekuensi menjadi semangat untuk terus memperbaiki cara mengajar di kelas. Mencari hal-hal baru, inovasi baru untuk bisa meningkatkan cara mengajar sehingga siswa menjadi lebih menyenangi mata pelajaran yang saya ampu. 

Akhir kata, saya mengajak teman-teman yang membaca tulisan saya untuk terus meningkatkan kemampuan diri dengan mengikuti pelatihan-pelatihan yang nantinya akan berdampak untuk siswa kita sendiri. Mari keluar dari zona nyaman yang membuat kita menjadi seseorang yang tak mau belajar. Karena sejatinya belajar adalah sepanjang hayat. 

Prinsip dan Strategi Pembelajaran Tahun Ajaran 2021/2022 untuk Guru

 


Hallo Sahabat Pendidik, kali ini kita lanjut lagi memuat ulang materi di Portal Guru Belajar dan Berbagi seri Panduan Pembelajaran Tahun Ajaran 2021/2022 dengan topik baru yaitu Prinsip dan Strategi Pembelajaran Tahun Ajaran 2021/2022 untuk Guru. Apakah sahabt pendidik telah siap untuk belajar bersama? Kita akan memulainya dengan memahami konsep pengelolaan pembelajaran. 

Konsep Pengelolaan Pembelajaran Tahun Ajaran 2021/2022

Pandemi COVID-19 telah mengubah pola interaksi dan kebiasaan masyarakat. Dengan adanya risiko penularan maka praktik penyelenggaraan pembelajaran membutuhkan penyesuaian untuk memastikan keselamatan warga sekolah. Karena kondisi demikian, lahirlah konsep pembelajaran Tahun Ajaran 2021/2022, yaitu pembelajaran yang dilakukan guru dan tenaga kependidikan yang mengacu pada:

  1. Kebutuhan peserta didik
  2. Protokol kesehatan
  3. Kurikulum kondisi khusus
  4. Prinsip pembelajaran
  5. Tetap adaptif terhadap dinamika kondisi pandemi COVID-19.

Dari kelima poin ini, manakah yang telah sahabat pendidik pahami dan bahkan siapkan di sekolah? Apa saja yang mungkin belum sahabat pendidik pahami sehingga belum terlaksana di sekolah? 

Prinsip-prinsip Pembelajaran Tahun 2021/2022

Prinsip pembelajaran diperlukan sebagai pedoman dalam merencanakan, melakukan dan mengembangkan pembelajaran Tahun Ajaran 2021/2022 pada masa pandemi COVID-19. Kepala satuan pendidikan dan guru diharapkan dapat menilai kesesuaian praktik pembelajaran yang terjadi dengan prinsip pembelajaran untuk memastikan semua peserta didik merasakan manfaat pembelajaran di Tahun Ajaran 2021/2022. Dengan demikian, guru dan kepala satuan pendidikan memiliki acuan dalam melakukan perbaikan praktik pembelajaran sesuai prinsip pembelajaran yang telah ditetapkan. Selain itu, prinsip pembelajaran membantu guru memilih strategi pembelajaran yang tepat yang sesuai dengan prinsip pembelajaran.

Berikut ini adalah prinsip-prinsip yang perlu menjadi landasan pembelajaran Tahun Ajaran 2021/2022.

 1. Siklus Pembelajaran 

Siklus Pembelajaran menggambarkan hubungan tiga komponen penting yaitu kurikulum, asesmen dan pembelajaran. Keselarasan antara tiga komponen tersebut akan menggerakkan pembelajaran untuk memastikan pencapaian kompetensi oleh peserta didik. Setiap kepala satuan pendidikan dan guru mempunyai peran penting menjamin keselarasan ketiga komponen tersebut.

Kurikulum sebagai seperangkat tujuan pembelajaran menjadi acuan dalam menetapkan proses asesmen dan proses belajar. Proses asesmen dan proses belajar berinteraksi timbal balik. Tujuan dan jenis asesmen menjadi dasar dalam merancang pembelajaran. Hasil belajar akan dinilai dalam proses asesmen. Hasil asesmen digunakan untuk menyesuaikan pembelajaran. Pada ujung akhirnya, pembelajaran dan asesmen akan menjadi umpan balik untuk pengembangan kurikulum. 


2. Prinsip Pembelajaran. 

Prinsip ini merupakan prinsip kedua yang perlu dipahami oleh guru sebagai landasan pertimbangan sebelum menentukan strategi dan metode  pembelajaran, dimana pembelajaran haruslah berorientasi pada anak, berorientasi pada keterampilan hidup, bermakna dan berdiferensiasi, memberikan umpan balik, dan inklusif.

 3. Prinsip Asesmen. Hal-hal yang perlu dipahami guru dan pendidik mengenai asesmen antara lain adalah:

Kamis, 14 Oktober 2021

Catatan Kecil Lokakarya Perdana

 



Hari ini, Senin/ 11 Oktober 2021 bertempat di SMPN 4 Bebandem, Kecamatan Bebandem, Kabupaten Karangasem, Bali lokakarya perdana Program Guru Penggerak akhirnya bisa diselenggarakan. Lokakarya ini dibuka oleh Kepala Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Karangasem, dihadiri pula oleh P4TK Penjas & BK, Kordinator Pengawas, Ketua MKKS, Kepala Sekolah SMPN 4 Bebandem sebagai tuan rumah tempat terselenggaranya kegiatan, Pengajar Praktik, Calon Guru Penggerak dan para Kepala Sekolah dari CGP.

        



Kegiatan berjalan lancar meskipun kegiatan ini terhitung mendadak dengan persiapan yang minim. Kegiatan diawali dengan pembukaan lokakarya yang berisi sambutan dan paparan tentang program guru penggerak dari Kadiskpora I Wayan Sutrisna dilanjutkan dengan pemberian materi secara pleno yang terdiri dari penyampaian agenda dan tujuan lokakarya dan kesepakatan kelas. Untuk games perkenalan tidak dapat dilakukakn disebabkan ruangan tempat pleno kegiatan tidak memungkinkan untuk mengadakan game. Kegiatan dilanjutkan di masing-masing kelompok. Kami PP dibagi menjadi 5 kelompok dengan masing-masing PP mendamping 5/6 CGP. Kali ini saya mendamping 5 CGP yang terdiri dari I Komang Susilawati dari SDN 6 Karangasem, Dewa Gede Pranata dari SMPN 2 Amlapura, Erno dari SMPN 3 Amlapura, Ni Nengah Sukarini dari SMPN 5 Amlapura dan I Nyoman Pasek yang bertugas di SMAN 2 Amlapura. Aktivitas di dalam kelompok kami mulai dengan perkenalan diri kami sebagai Pengajar Praktik lalu diikuti perkenalan dari masing-masing CGP dan Kepala Sekolah. Dilanjutkan dengan aktivitas inti yang dibagi menjadi 4 sesi yang dimulai dengan sesi Harapan dan Kekhawatiran. Kami membagi bapak/ibu peserta di dalam kelas tersebut menjadi 2 kelompok yaitu kelompok Kepala Sekolah dan kelompok CGP. Peserta diberikan waktu selama 10 menit untuk berdiskusi menceritakan harapan dan kekhawatiran mereka selama kegiatan Pendidikan Program Guru Penggerak. Kemudian kami memberikan kesempatan kepada peserta untuk menuliskan harapan dan kekhawatiran tersebut dalam bentuk peta pikiran dan menyampaikan apa yang mereka diskusikan dan dibuat di peta pikiran di depan kelas saat sesi presentasi. Para peserta baik Kepala Sekolah maupun CGP antusias untuk memaparkan hasil diskusi mereka meskipun masih ada beberapa CGP yang masih terlihat malu-malu untuk berpendapat. 

            


Kegiatan dilanjutkan dengan sesi berikutnya. Tapi sebelum sesi dimulai, kami ajak peserta untuk melakukan energizer terlebih dahulu untuk mengurangi ketegangan yang mereka rasakan. Setelah dirasa cukup kami lanjutkan dengan sesi
Perjalanan Guru Penggerak. Pada sesi ini kami tidak bisa melakukan seperti yang ada di skenario Lokakarya, hal ini disebabkan karena kurangnya fasilitas yang disiapkan panitia baik itu panitia dari P4TK maupun dari disdikpora. Poster yang sedianya harus ditempelkan kami siasati dengan mengirimkan file-file poster melalui grup WA yang baru saja kami bentuk saat di kelas sehingga semua CGP dan Kepala Sekolah bisa melihat poster perjalanan  9 bulan mereka mengikuti kegiatan Pendidikan Guru Penggerak.

Setelah kegiatan tersebut selesai, para CGP dan Kepala Sekolah kami kumpulkan lagi dalam 1 kelompok. Para CGP duduk berdampingan bersama Kepala Sekolah mereka masing-masing. Kami meminta CGP dan Kepala Sekolah untuk membuat rencana belajar selama 2 bulan ke depan. Menulis 5 hal yang perlu dilakukan sebelum Pendidikan Guru Penggerak dimulai serta mengidentifikasi orang-orang yang dapat membantu selama mengikuti Pendidikan Guru Penggerak. Setelah 20 menit kami meminta peserta untuk menceritakan hasil diskusi para CGP dengan Kepala Sekolah mereka masing-masing.

Aktivitas berikutnya adalah membuat komitmen bersama. CGP dan Kepala Sekolah menuliskan komitmen mereka dalam mewujudkn transformasi di sekolah melalui kegiatan Guru Penggerak. Komitmen yang mereka tuliskan ditempelkan di kertas plano yang sudah kami siapkan di depan kelas. Sebelum ditempelkan komitmen mereka bacakan agar bisa didengar juga oleh peserta yang lain. Semoga komitmen tersebut tetap bisa dijaga dan diterapkan sehingga bisa membawa sekolah pada transformasi pedidikan

                                    

Kegiatan ditutup dengan refleksi yang dilaksanakan selama 25 menit. Refleksi adalah komponen yang penting dalam setiap aktivitas Guru Penggerak. Kami meminta Kepala Sekolah dan CGP untuk menyampaikan refleksi saat lokakarya perdana ini. Kami menanyakan kembali apa yang dipelajari peserta selama kegiatan lokakarya perdana ini dan manfaat kegiatan ini untuk peserta serta tugas peserta sebagai pendidik di sekolah.

Dari seluruh rangkaian kegiatan Lokakarya perdana ini, produk yang dihasikan adalah Kesepakatan Kelas, Peta Pikiran yang berisi harapan dan kekhawatiran yang terjadi selama kegiatan Pendidikan Guru Penggerak. Strategi atau solusi dari CGP dan Kepala Sekolah terkait dengan Perjalanan Calon Guru Penggerak selama 9 bulan, pembuatan Komitmen Bersama yang dituliskan dan ditempelkan pada kertas plano, dan hasil refleksi dari CGP serta Kepala Sekolah mereka masing-masing.




Kegiatan terakhir yang tidak kalah pentingnya adalah sesi foto bersama. Mendokumentasikan kegiatan lokakarya sehingga kenangan kegiatan ini bisa kami buka kembali. Tidak terasa waktu yang kami lalui selama 5,5 jam berlalu juga. Ini adalah Lokakarya pertama kami, semua berjalan lancar dan aman meski jauh dari kata sempurna. Masih banyak yang perlu kami perbaiki dari persiapan diri, tempat dan segala hal berkaitan dengan kegiatan Lokakarya. Semoga kegiatan di Lokakarya 1 lebih baik lagi.



Literasi dan Numerasi

Hallo sahabat, kali ini saya mau berbagi tenatng kegiatan bimntek yang saya ikuti di guru belajar dan berbagi seri literasi dan numerasi