Awalnya
tidak ada terbesit keinginan untuk menjadi Duta Rumah Belajar karena memang
tidak mengenal apa itu Rumah Belajar atau
Duta Rumah Belajar. Tak kenal maka tak sayang, mungkin inilah ungkapan
yang tepat yang saya rasakan. Portal Rumah Belajar merupakan portal
pembelajaran yang menyediakan bahan belajar serta fasilitas komunikasi yang
mendukung interaksi antar komunitas. Rumah belajar hadir sebagai bentuk inovasi
pembelajaran di era industri 4.0 yang dapat dimanfaatkan oleh siswa dan guru
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), SMP, SMA/SMK sederajat. Dengan menggunakan
Rumah Belajar, kita dapat belajar di mana saja, kapan saja dan dengan siapa
saja. Seluruh konten yang ada di Rumah Belajar dapat diakses dan dimanfaatkan
secara gratis. Rumah Belajar memiliki 4 fitur utama yaitu Sumber Belajar, Kelas
Maya, Bank Soal dan Laboratorium Maya. Serta fitur-fitur pendukung lainnya
seperti Peta Budaya, Buku Sekolah Elektronik, Wahana Jelajah Angkasa, Karya
Bahasa dan Sastra, Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan dan fitur terbaru
adalah Edugame.
Duta
Rumah Belajar itu sendiri adalah perpanjangan tangan dari Pustekom Kemendikbud
yang sekarang menjadi Pusdatin dalam melakukan pengembangan dan pendayagunaan
teknologi, informasi, dan komunikasi (TIK) untuk pembelajaran di masing-masing
provinsinya terutama Portal Pembelajaran GRATIS dari pemerintah yaitu Rumah
Belajar. (belajar.kemdikbud.go.id)
Untuk
bisa menjadi Duta Rumah Belajar ternyata harus melalui perjalanan yang sangat panjang.
Langkah awal yang harus ditempuh adalah mengikuti pembelajaran berbasis TIK
atau pembaTIK. Tapi sebelumnya saya
harus masuk ke Sistem Informasi
Manajemen Pelatihan Berbasis TIK (SimpaTIK) untuk membuat akun terlebih dahulu.
Di SimpaTIK banyak sekali Pelatihan/Workshop yang dilakukan secara daring. Setelah
mengikuti PembaTIK dan lulus di level 1, 2 dan 3 serta seringnya melihat para
Duta Rumah Belajar berbagi di setiap kegiatan yang dilaksanakan oleh Pusdatin
atau Rumah Belajar keinginan untuk menjadi lebih kenal dan menjadi bagian dari keluarga besar Rumah
Belajar mulai muncul. Dengan menjadi Duta Rumah Belajar kita bisa menambah
teman-teman hebat dari seluruh provinsi di Indonesia. Guru-guru profesional dan
memiliki kemampuan lebih dalam bidang IT sehingga bisa menambah wawasan dan
tambahan ilmu gratis yang mungkin tidak diperoleh di sekolah kita mengajar.
Dengan
menjadi Duta Rumah Belajar kita akan memiliki kesempatan mengikuti bimbingan
teknis pengembangan bahan ajar berbasis TIK di pusat dan daerah. Bagi saya yang
merupakan guru di daerah mendapatkan kesempatan mengikuti bimtek di tingkat
provinsi maupun nasional merupakan sesuatu yang langka. Oleh karena itu jika
saya berhasil mengikuti seleksi Duta Rumah Belajar setidaknya peluang untuk mendapat
ilmu lewat bimtek tingkat nasional semakin besar.
Menjadi
DRB ini merupakan salah satu batu loncatan untuk menjadi lebih maju. Dengan
menjadi DRB kegiatan berbagi menjadi lebih berarti dan dapat dipercaya karena
kita memiliki lisensi atau label diri yang jelas. Kita akan memiliki nilai diri
yang lebih dibandingakn sebelumnya karena menyandang gelar Duta.
Saya
tidak memiliki prestasi yang menonjol, saya juga tidak memiliki kemampuan IT
yang berlebih tapi saya memiliki keinginan untuk belajar lebih, saya ingin
keluar dari zona nyaman yang selama ini saya nikmati.
Jadi
dengan motivasi ingin maju, meningkatkan kualitas diri, meningkatkan kemampuan
komunikasi sehingga bisa berbagi walaupun hal yang kecil dan sederhana menjadi
dasar saya mengikuti seleksi Duta Rumah Belajar Tahun 2020.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar